EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL PUCANG – JENGGAWUR, BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997 DAN SOFTWARE PTV VISSIM

Detail Cantuman

Prodi Teknik Sipil

EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL PUCANG – JENGGAWUR, BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997 DAN SOFTWARE PTV VISSIM

XML

Persimpangan merupakan bagian jalan yang menjadi pusat terjadinya titik konflik dari berbagai pergerakan arus lalu lintas. Dengan adanya pengaturan persimpangan dengan pengendalian lampu lalu lintas, karena perencanaan yang tidak sesuai akan menimbulkan konflik baru dalam persimpangan dengan munculnya tundaan lalu lintas yang besar, antrian yang Panjang serta menurunya kapasitas simpang sebagai akibat tidak berfungsinya secara optimal simpang tersebut. Persimpangan jalan adalah daerah atau tempat dimana dua atau lebih jalan raya yang berpencar, bergabung, bersilang dan berpotongan, termasuk fasilitas jalan dan sisi jalan untuk pergerakan lalu lintas pada daerah itu. Fungsi persimpangan yang paling utama adalah untuk menyediakan perpindahan atau perubahan arah perjalanan.Penelitian simpang ini dilakukan pada simpang tiga tak bersinyal Pucang – Jenggawur, Kab. Banjarnegara. Pengambilan data dilakukan secara langsung dilapangan diantaranya geometrik, kondisi lalu lintas dan kondisi lingkungan sekitar penelitian dengan mengambil data – data yaitu data primer dan data sekunder dan dilakukanlah evaluasi serta pengoptimalan simpang. Pada penelitian ini kinerja lalu lintas simpang tiga tak bersinyal Pucang – Jenggawur, Kab. Banjarnegara masih cukup baik, hal ini berdasarkan nilai Derajat Kejenuhan (DS) sebesar 0,66 lebih kecil dari nilai DS maksimum yang disyaratkan dalam MKJI 1997 sebesar 0,75 dengan tingkat pelayanan ITP B, yang artinya pada kondisi stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintas, volume pelayanan yang dipakai untuk jalan luar kota. Untuk merencanakan pertumbuhan lalulintas selama 5 tahun kedepan didapatkan nilai DS 0,71 ≤ 75. Maka perlu dilakukan untuk perencanaan pertumbuhan lalulintas selama 10 tahun yang akan datang dan diperoleh hasil DS 0,80 ≥ 0,75 maka perlu dilakukan pengoptimalan. Upaya pengoptimalan simpang dilakukan dengan diberikan lampu lalu lintas, hal ini berdasarkan MKJI 1997 untuk mengurangi derjat kejenuhan agar kondisi lalu lintas tetap stabil dan mengurangi angka kecelakaan pada simpang tersebut. Maka diterapkanlah simpang bersinyal.
Kata Kunci : Persimpangan, Kapasitas, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, MKJI 1997


Detail Information

Item Type
Laporan Tugas Akhir
Penulis
Sapto Raditianto - Personal Name
Student ID
2019147007
Dosen Pembimbing
Wiji Lestarini, S.T., M.T - - Dosen Pembimbing 1
Agus Juara, S.T.M.T - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
22201
Edisi
Published
Departement
Teknik Sipil
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Universitas Sains Al-Qur'an : Wonosobo.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail